Salat
Dhuha-Konservasi moral generasi Islam berakhlak mulia. Gerakan shalat Dhuha
turut membuka Kuliah Ahad Pagi (KAP) Minggu, 3 April 2016 di Masjid Ulul Albab,
Universitas Negeri Semarang (Unnes). Disebutkan “Barangsiapa yang salat Dhuha
dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang
mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli
ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan hari
itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai
orang yang taat. Dan barang siapa yang
mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di
surga untukknya”. (HR. At-Thabrani).
Panduan
yang diberikan melalui materi turut memperjelas tentang tata cara salat Dhuha
beserta manfaat yang kita peroleh setelah kita melakukan salat Dhuha. Banyak
hal yang bisa kita peroleh dari salat Dhuha. Salat Dhuha, kunci meraih rezeki
sepanjang masa, baik rezeki dalam materi maupun dalam bentuk pahala.
Tema
yang bersinergi juga bertautan dengan ibadah yang kita lakukan yakni “Melalui
Konservasi Moral, Wujudkan Generasi Islam Berakhlak Mulia” Melalui konservasi
moral kita dapat mewujudkan generasi Islam yang berakhlak mulia dengan generasi
muda yang mampu menjaga salat, pergaulan, dan lingkungan. Tiga poin inilah yang
dapat menjadikan seseorang menjadi pribadi yang mulia.
“Kesuksesan
bukanlah ditentukan oleh materi, namun akhlak mulialah yang mampu menuntun
seseorang menuju kesuksesan.” Ujar Ustaz M. Nur Rolisul, Ustaz yang
menyampaikan materi tentang konservasi cinta. Pendidikan moral tak akan pernah
berakhir, selalu akan ada mentor untuk
mentee, dan akan selalu ada mentee yang belajar agamma pada mentor.
Perbaiki
diri sebaik-baiknya, karena yang baik belum tentu baik, dan yang buruk belum
tentu buruk. Lakukanlah dengan cinta, maka kelak cinta akan melakukan sesuatu
untukmu. “ Hanya cinta Islam yang dapat menyejukkan hati, satu cinta kami untuk
ilmu, satu cinta kami untuk Al-Quran, satu cinta kami untuk Masjid, satu cinta
kami untuk dzikir, dan satu cinta kami” Puisi singkat yang disampaikan M. Rizal
Pratama (Ketua UKKI 2016) .
Tri Wahyuni