Oleh Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag, M.Ag
Pernahkah kita menghitung dosa
yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan
sepanjang usia kita?
Andaikan saja kita bersedia
menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita
lakukan, kira-kira apa yang terjadi? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut
sudah tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menaham muatan dosa kita.
Bukankah shalat kita masih
"bolong-bolong"? Bukankah pernah kita tahan hak orang miskin yang ada
di harta kita? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan permusuhan kepada
sesama muslim? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop agar urusan kita
lancar? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga
pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg
dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya?
Daftar ini akan menjadi sangat panjang...
Lalu, apa yang harus kita
lakukan?
Allah berfirman dalam Surat
az-Zumar [39]: 53 "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Indah benar ayat ini, Allah
menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti dengan
kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus
asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Karena itu, kosongkanlah lagi
kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita kembalikan kotak itu
seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang fitri dan
nazih.
Jika anda mempunyai onta yang
lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang. Bukankah
anda sedih? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang kembali berjalan menuju
anda lengkap dengan segala perbekalannya? Bukankah Anda akan bahagia?
"Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang lagi melihat
hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!"
Allah berfirman: "Dan
kembalilahh kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang
azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS 39:54)
Seperti onta yang sesat jalan
dan mungkin telah tenggelam di dasar samudera, mengapa kita tak berjalan
kembali menuju Allah dan menangis di "kaki kebesaran-Nya" mengakui
kesalahan kita dan memohon ampunNya...
Wahai Tuhan Yang Kasih
Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar